BAB II
MATERI BIDANG KEAHLIAN
A. GAMBAR TEKNIK
STANDAR GAMBAR DAN SIMBOL BERDASARKAN ISO
Gambar teknik dijadikan sarana untuk mengkomunikasikan desain teknik.
Terkait dengantujuan ini maka gambar teknik haruslah mempunyai metoda yang
mudah dikenal, mudah dipelajari, dan haruslah dimengerti oleh semua orang,
secara internasional. Sehingga dalam menggambar diperlukan adanya standar
yang diacu, dan standarnya haruslah merupakan standar internasional, standard
yang dimaksud adalah standard organisasi internasional atau ISO
Standarisasi gambar teknik berfungsi sebagai berikut:
1) memberikan kepastian sesuai dan tidak sesuai kepada pembuat
dan pembaca gambar dalam menggunakan aturan-aturan gambar
menurut standar.
2) menyeragamkan penafsiran terhadap cara-cara penunjukkan dan
penggunaan simbol-simbol yang dinyatakan dalam gambar sesuai
dengan penafsiran standar.
3) memudahkan komunikasi teknis antar perancang/pembuat gambar
dengan pengguna gambar.
4) memudahkan kerjasama antara perusahaan-perusahaan dalam
memproduksi benda-benda teknik dalam jumlah banyak yang harus
diselesaikan dalam waktu yang serempak.
5) memperlancar produksi dan pemasaran suku cadang alat-alat industri.
Standarisasi dalam gambar teknik yang telah ditetapkan di
beberapa negara industri maju adalah:
1) JIS (Japanese Industrial Standards) merupakan standar industrI di
negara Jepang.
2) NNI (The Netherlands Standardization Institute), merupakan
standarisasi di negara Belanda.
3) DIN (Deutsches Institut für Normung), standarisasi di negara Jerman.
4) ANSI (American National Standard Institute), standarisasi di negara
Amerika.
Keterangan yang dicantumkan dalam kepala gambar harus merupakan
keterangan yang secara umum menunjukkan isi gambar, yang meliputi hal hal sebagai berikut:
1) nomor gambar,
2) judul/nama gambar,
3) nama instansi/perusahaan,
4) skala,
5) nama yang menggambar, yang memeriksa dan yang mengesahkan
atau menyetujui,
6) cara proyeksi yang digunakan,
7) keterangan lainnya sesuai keperluan.
1. Fungsi Gambar Teknik
Gambar teknik merupakan alat untuk menyatakan ide atau gagasan
ahli teknik. Oleh karena itu gambar teknik sering juga disebut sebagai
/bahasa teknik/ atau bahasa bagi kalangan ahli-ahli teknik. Sebagai suatu
bahasa, gambar teknik harus dapat meneruskan keterangan-keterangan
secara tepat dan obyektif.
a. Sarana Penyampaian Informasi
b. Sarana penyimpanan data dalam bentuk Informasi Gambar
Penyimpanan gambar ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
1) Disimpan dengan dibendel
2) Untuk menghemat tempat, gambar difoto
3) Saat ini gambar dapat dibuat dengan computer
c. Konsep
2. Sifat Gambar Teknik
a. Gambar Internasional
b. Gambar Popular
c. Gambar Sederhana
d. Gambar Modern
3. Standar Ukuran Kertas Gambar
Kertas gambar mempunyai ukuran panjang dan lebar. Sebagai
ukuran pokok dari kertas gambar, diambil ukuran A0 yang mempunyai
luas 1 m2 atau 1.000.000 mm2.
Untuk mendapatkan ukuran kertas gambar lainnya adalah dengan
cara membagi dua panjangnya, sehingga ukuran:
a. A1 adalah ½ dari A0.
b. A2 adalah ½ dari A1.
c. A3 adalah ½ dari A2.
d. A4 adalah ½ dari A3.
Standar ukuran kertas
Ukuran
|
Ukuran
|
Ukuran garis tepi
| ||
A0
|
841 mm
|
1189 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A1
|
594 mm
|
841 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A2
|
420 mm
|
594 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A3
|
297 mm
|
420 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A4
|
210 mm
|
297 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
A5
|
148 mm
|
210 mm
|
20 mm
|
10 mm
|
4. Jenis – Jenis Garis
Selain pembakuan ukuran kertas gambar, jenis garis pada
gambar teknik juga dibakukan. Terdapat sedikit perbedaan jenis dan
fungsi garis pada bidang keteknikan.
a. Standarisasi Garis Gambar
Lebar garis ialah 10 % tinggi tulisan. Bila anda menggambar dengan
tinta cina atau komputer, lebar garis ini dapat diberikan sebelumnya,
misalnya: tinggi tulisan 5mm, lebar garis 0,5 mm. Pada
penggambaran dengan pensil, lebar garis diperkirakan dari
penglihatan, sedangkan lebar atau tebal garis dengan tinta atau CAD
Ada lima jenis garis gambar masing masing dipaparkan berikut ini:
a) Garis Gambar: Untuk membuat batas dari bentuk suatu benda dalam
gambar.
b) Garis Bayangan: Berupa garis putus-putus dengan ketebalan garis
1/2 tebal garis biasa. Garis ini digunakan untuk membuat batas
sesuatu benda yang tidak tampak langsung oleh mata.
c) Garis Hati: Berupa garis ― strip, titik, strip, titik ― dengan ketebalan
garis 1/2 garis biasa. Garis ini misalnya digunakan untuk
menunjukkan sumbu suatu benda yang digambar.
d) Garis Ukuran: Berupa garis tipis dengan ketebalan 1 / 2 dari tebal
garis biasa. Garis ini digunakan untuk menunjukkan ukuran suatu
benda atau ruang.
e) Garis Potong: Garis ini berupa garis ―strip,titik,titik,strip‖ dengan
ketebalan 1/2 tebal garis biasa. Semua gambar teknik yang
dikehendaki dengan pemotongan, batas potongan harus digaris
dengan garis potong ini.
Garis gores dan garis bertitik yang berpotongan, atau bertemu, harus
diperlihatkan dengan jelas titik pertemuannya atau titik perpotongannya,
b.. Ukuran Huruf Standar
Perbandingan tinggi dan lebar huruf diambil dari perbandingan
ukuran kertas yang distandarkan, yaitu : Ketentuan – ketentuan ukuran huruf yang dianjurkan
Penerapan huruf dan angka standar
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 :
TEKNIK DAN PRINSIP PENGGUNAAN ALAT
GAMBAR MANUAL
1. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk membagi sebuah sudut menjadi sama
besar. Busur derajat pada umumnya terbuat dari plastik atau mika bening
serta dilengkapi dengan garis-garis pembagi mulai dari sudut
0o sampai
dengan 180o namun ada pula yang dimulai dari sudut 0o sampai dengan 360o,
Untuk mengukur besar sudut menggunakan busur derajat, perhatikan
langkah-langkah berikut:
a. tempatkan pusat busur derajat pada titik sudut yang akan diukur.
b. tempatkan salah satu kaki sudutnya pada 0°.
c. bacalah angka pada busur derajat yang dilalui oleh kaki sudut yang
lain. Angka inilah yang merupakan besar sudut itu.
2. Kertas Gambar
Jenis kertas gambar yang biasa digunakan pada gambar teknik terdiri atas tiga jenis, yaitu:
a. kertas bagan, yaitu kertas gambar putih tebal yang mempunyai
garis-garis horizontal dan vertikal dengan jarak 10 x 10 mm. Kertas
bagan ini berfungsi untuk membuat gambar sementara.
b. kertas putih tebal, yaitu kertas gambar biasa yang sering
digunakan untuk membuat gambar dengan skala dan ukuran yang
sebenarnya.
c. kertas kalkir, yaitu kertas transparan yang biasa digunakan
untuk membuat gambar dengan tinta.
3. Pensil Gambar
a. Pensil Gambar berdasarkan Bentuk
1) Pensil Batang
Pada pensil ini, antara isi dan batangnya menyatu.
2) Pensil Mekanik
Pensil mekanik, antara batang dan isi pensil terpisah. Jika
isi pensil habis dapat diisi ulang.
b. Pensil Gambar berdasarkan Kekerasan
keras
|
4H
|
lunak
|
3H
|
lunak
|
2B
|
5H
|
2H
|
3B
| |||
6H
|
H
|
4B
| |||
7H
|
F
|
5B
| |||
8H
|
HB
|
6B
| |||
9H
|
B
|
7B
|
4. Penggaris T
Penggaris T terdiri dari dua bagian, bagian mistar panjang dan
bagian kepala berupa mistar pendek tanpa ukuran yang bertemu
membentuk sudut 90° antara kepala dan mistarnya.
5. Penggaris Siku
Penggaris siku terdiri dari satu penggaris segitiga bersudut 45°, 90°,
45° dan satu buah penggaris bersudut 30°, 90° dan 60°.
6. Jangka Gambar
Jangka adalah alat gambar yang digunakan untuk membuat lingkaran
dengan cara menancapkan salah satu ujung batang pada kertas gambar
sebagai pusat lingkaran dan yang lain berfungsi sebagai pensil untuk menggambar garis.
7. Mal Gambar
a. Mal Huruf dan Angka
b. Mal Lengkung
c. Mal Lingkaran
d. Mal Bentuk
e. Mal Ellips
8. Rapido
Rapido adalah alat gambar dengan tinta untuk menggambar
pada kertas kalkir.
9. Papan dan Meja Gambar
Kegiatan Pembelajaran 3
GAMBAR PROYEKSI
Proyeksi adalah gambar dari benda nyata atau khayalan, yang
dilukiskan menurut garis-garis pandangan pengamat pada suatu bidang datar/
bidang gambar. Proyeksi juga berfungsi untuk menyatakan wujud benda
dalam bentuk gambar yang diperlukan.
1. Proyeksi Piktorial
Proyeksi piktorial adalah cara menampilkan gambar benda yang
mendekati bentuk dan ukuran sebenarnya secara tiga dimensi
dengan pandangan tunggal.
a. Proyeksi Aksonometri
Proyeksi aksonometri merupakan salah satu jenis proyeksi
piktorial. Proyeksi ini merupakan proyeksi gambar dimana bidang-
bidang atau tepi benda dimiringkan terhadap bidang proyeksi, maka tiga
muka dari benda tersebut akan terlihat serentak dan memberikan
gambaran bentuk benda seperti sebenarnya.
b. Proyeksi Isometri
c. Proyeksi Dimetri
d. Proyeksi Trimetri
e. Proyeksi Miring (Oblique)
f. Proyeksi Perspektif
2. Proyeksi Ortogonal
Gambar proyeksi yang bidang proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus
terhadap proyektornya. Proyektor adalah garis-garis yang memproyeksikan
benda terhadap bidang proyeksi.
a. Proyeksi Eropa
Proyeksi Eropa termasuk kedalam jenis proyeksi
ortogonal, disebut juga proyeksi sudut pertama atau proyeksi
kwadran I.
b. Proyeksi Amerika
Proyeksi Amerika disebut juga proyeksi sudut ketiga atau
proyeksi kwadran III, perbedaan istilah ini tergantung dari
masing-masing pengarang yang menjadi refernsi. Proyekasi
Amerika merupakan proyeksi yang letak bidangnya sama dengan
arah pandangannya.
Kegiatan Pembelajaran 4
GEOMETRI GAMBAR TEKNIK
Geometri Gambar Teknik
Dalam menggambar teknik secara manual, seorang juru gambar
harus memiliki kemampuan dalam menggunakan peralatan gambar secara
optimal.
1. Garis dan Sudut
a. Menggambar Garis Tegak Lurus
1) Letakkan sisi miring segitiga 45o - 45o sedemikian hingga
berimpit dengan garis 1 yang diketahui dan bagian bawah
ditahan oleh segitiga yang lain.
2) Putarlah segitiga 45o - 45o sebesar 90o ( lihat anak panah
B ) maka sisi miringnya akan tegak lurus garis l. Geser
segitiganya (lihat anak panah b) bila perlu.
3) Tarik garis m.
b. Menggambar Garis Miring
Kegiatan Pembelajaran 5
Gambar Proyeksi Isometri dan Ortogonal
Gambar Proyeksi Isometri dan Ortogonal
1. Proyeksi Isometri
a. Ciri Proyeksi Isometri
1) Ciri pada Sumbu
· Sumbu x dan sumbu y mempunyai sudut 30o terhadap garis mendatar.
· Sudut antara sumbu satu dan sumbu lainnya 120o
2) Ciri pada Ukuran
2. Proyeksi Ortogonal
Proyeksi ortogonal adalah gambar proyeksi yang bidang
proyeksinya mempunyai sudut tegak lurus terhadap proyektornya.
Garis – garis yang memproyeksikan benda terhadap bidang proyeksi
disebut proyektor. Selain tegak lurus terhadap bidang proyeksi, garis
– garis proyektornya juga sejajar satu sama lain.
3. Macam – Macam Pandangan
Untuk memberikan informasi lengkap suatu benda tiga dimensi
dengan gambar proyeksi ortogonal, biasanya memerlukan lebih dari
satu bidang proyeksi.
a) Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di depan benda disebut
pandangan depan.
b) Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di atas benda disebut
pandangan atas.
c) Gambar proyeksi pada bidang proyeksi di sebelah kanan benda
disebut pandangan samping kanan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 6
MEMBUAT GAMBAR SKETSA
Dalam menggambar sketsa teknik anda akan belajar
menggambar dengan arah pandang isometri. Biasanya gambar dengan
pandangan secara isometri dilihat pada posisi miring sehingga arah
pandangan bisa terlihat dari beberapa pandangan yang meliputi:
pandangan depan, pandangan atas dan pandangan samping.
1. Menarik Garis Lurus Mendatar
2. Menarik Garis Lurus Tegak
3. Membuat Lingkaran (Garis Lengkung
4. Membuat Elips
5. Mensketsa Proyeksi Ortogonal
6. Toleransi dalam Gambar Teknik
No comments:
Post a Comment