Tuesday, April 21, 2020

Cara membaca Wiring Control Diagram untuk Starter Motor DOL (Direct On Line) Menggunakan Switch LCS


Untuk mempermudah kita bagaimana membaca wiring control DOL tersebut, saya kasih contoh wiring control motor DOL yang ada di tempat kerja saya saat ini. Sebagai informasi awal, rangkaian starter ini bisa digunakan untuk menghidupkan motor 3 phase DOL, baik dari lokal maupun dari Remote, DCS/PLC.


Wiring control motor DOL
Gambar 1 : Wiring Control Motor DOL PT. SMS Dompu
Pertama-tama, kita perlu perbesar gambar control di atas dengan cara klik kiri pada gambar tersebut, agar setiap symbol dan percabangan bisa terlihat dengan jelas. Terlihat sedikit berlebihan memang kalau kita bandingkan dengan wiring control DOL yang biasa, yang simple. Tapi saya menggunakan contoh di atas agar kita mencoba terbiasa berfikir sedikit rumit. Meskipun sebenarnya nggak rumit juga, hee

Gambar 2 : Rangkaian Daya dan Kontrol
Pertama kita lihat bagian yang saya marking merah. Ini sebenarnya adalah rangkaian power 400 Volt yang bertujuan untuk memberikan suply ke motor listrik 3 phase. Akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Berikutnya adalah coba amati rangkaian yang saya marking biru dan hijau. Jadi, Pembahasan rangkaian control DOL ini akan kita mulai dari sini.

Bagian yang saya marking hijau ini adalah tabel Local Switch Single Direction. Artinya apa? Oke coba kita perbesar dulu gambarnya.

Tabel 1 : Tabel LCS

Ya, jadi kalu kita perbesar, bagian gambar yang saya marking hijau adalah tabel di atas. Untuk menjawab pertanyaan sebelumnya tentang arti dari Local Switch Single Direction, kita harus memahami tabel di atas, setelah itu baru kita bisa lanjutkan ke bagian selanjutnya.

Jadi, tabel di atas sebenanrya adalah sebuah Switch LCS (Local control switch), yang nantinya akan kita pergunakan untuk start motor listrik 3 phase, baik dari lokal ataupun Remote. Coba amati kolom pertama, Contact Point No, Yang mana terdiri dari angka 1-2, 3-4, 5-6, dan 7-8. Kemudian kolom ke dua atau sebelah kanan adala Switch Position, yang terdiri dari RC, OFF, LC, dan START (S). Adapun bentuk real nya sebagai berikut.


Local Control Switch
Gambar 3 : Local Control Switch (LCS)
Saya coba jelaskan satu persatu dulu. Pada LCS ini, ada 8 buah terimanl (1-23-4, 5-67-8) atau bisa kita katakan adalah 4 buah switch, yang tujuan nya adalah untuk memposisikan switch sedemikian rupa agar motor listrik 3 phase bisa dioperasikan dengan mudah, baik dari lokal maupun Remote (DCS/PLC).

Pada kolom ke dua, ada Switch Position. Keterangan nya sebagai berikut :

RC = Remote Control (Posisi Start Remote)

OFF (0), = Off Position (Posisi Off)

LC = Local Control (Posisi start Lokal)

START (S) = Posisi start Impulse (Start motor 3 phase)

Nah, sekarang kita coba hubungkan fungsi antara kolom pertama dan ke dua pada tabel di atas.

1. Jika kita posisikan switch pada posisi RC, maka terminal yang akan terhubung (close) adalah nomer 1-2 dan 7-8. Jadi, swicth pada terminal 1-2 dan 7-8 akan berada pada posisi close (ON). Itu artinya, motor 3 phase berada dalam mode start Remote (Start dari DCS/PLC).

2. Jika kita posisikan switch pada posisi OFF, Maka semua switch (1-8) berada dalam posisi OFF (tidak ada yang terhubung).

3. Jika kita posisikan switch pada posisi LC, maka kontak yang terhubung (ON) adalah 3 dan 4. Itu artinya kita sedang memindahkan mode start motor listrik dari yang tadi Remote menjadi Lokal.

4. Terakhir, saat kika posisikan switch pada posisi START, maka posisi switch 3 dan 4 pada point no 3 masih tetap dalam kindisi terhubung (ON), dan di saat yang bersamaan kontak 5 dan 6 akan menjadi Start Impulse (Kondisi menghidupkan motor listrik). Sesaat setelah tombol START ditekan,motor listrik harusnya running dalam mode lokal.

Oke, sampai di sini, bagian gambar wiring yang saya marking hijau harusnya sudah bisa kita pahami dengan baik. Jika belum, coba ulangi sekali lagi.

Kalau sudah, kita coba lanjutkan membahas keseluruhan gambar yang saya mrking biru.Oke, saya kasih gambar lagi biar nggak repot scroll ke atas.
Gambar 4 : Rangkaian Kontrol lokal/DCS

Sebelumnya dizoom lagi deh kemudian taruh diTab baru biar enak lihatnya. Jadi tlong diperhatikan lagi, kali ini kita hanya akan fokus di marking warna biru. Jadi jangan lirik yang lain, hee.

Amati pojok bagian kiri atas dan bawah (terakhir saya ingatkan, marking biru). Kita mulai dengan sebuah MCB 1 phase, 2 pole. Oke kita besarin lagi nih.

Pojok kiri atas

Pojok kiri bawah
Jadi sebenarnya 2 switch MCB ini adalah 1 unit. Bukan 2 unit MCB yang terpisah. Bedanya adalah bagian pojok kiri atas merupakan bagian phase, dan bagian pojok kiri bawah adalah Neutral. Jadi seperti yang saya bilang di atas, ini adalah sebuah MCB 2 pole yang terdiri dari phase dan neutral.

Jadi MCB ini adalah main MCB untuk wiring control DOL ini secara keseluruhan. Artinya, jika MCB ini ON, maka LCS bisa kita gunakan untuk start stop motor. Namun jika OFF, maka motor listrik tidak akan bisa kita nyalain baik lokal maupun DCS.

Lanjut,

Pembahasan pertama, kita akan coba mempelajari wiring ini untuk mode start Lokal (dari LCS). Kita akan coba pahami bagimana prinsip kerja rangkaian ini saat digunakan untuk start motor dari lokal, bukan dari Remote (DCS/PLC).

Coba perhatikan bagian-bagian gambar yang saya marking kuning, hanya gambar kuning.

Gambar 5 : Mode Start lokal

Perhatikan marking kuning A. Di situ terdapat sebuah kontak Normally open (NO) dengan mention LC Aux. LC Aux pada marking A ini adalah salah satu kontak normally open dari Relay LC Aux pada marking C. Relay LC Aux pada marking C akan aktif jika Switch LC (3,4) pada marking B diposisikan pada posisi Close.

Note : Di bagian bawah wiring diagram (marking Hijau Gambar 6), terdapat tabel yang berisi symbol-symbol dan keterangan yang digunakan dalam wiring ini. Silahkan diperbesar dan pelajari jika ingin lebih jelas.

Saat posisi LC pada marking B sudah dalam posisi Close, maka LC Aux pada marking A akan berpindah posisi dari Open ke Close karena Relay LC Aux pada marking C telah aktif. Sebagaimana yang kita pahami, prinsip kerja relay adalah apabila dalam kondisi off (tanpa catu daya), maka posisi kontak akan tetap pada posisi awalnya. Tapi saat relay telah diberikan catu daya (aktif), maka kontak-kontak pada relay tersebut akan berpindah posisi. Misal yang awalnya close akan menjadi open, dan yang awalanya open akan menjadi close. Begitupun pada relay di wiring ini.

Lanjut, saat LC Aux pada marking A sudah dalam posisi close, maka akan ada arus yang mengalir pada terminal XCL2, XC2, XC3, A AUX (43-44), dan XC 5 pada marking D.

Setelah dari terminal XC 5, kemudian arus tersebut akan mengalir melewati sebuah relay yang dimention dengan nama Local Permit, (letak relay ini adalah di sisi panel DCS/PLC) melalui terminal XDCS 1 ke XDCS 2. Local Permit sebenanrya adalah sebuah permintaan IZIN bahwa kita hendak menyalakan motor ini dari lokal. Dan untuk mengaktifkan lokal permit ini, harus melalui Scada (PLC/DCS).

Setelah kita mendapat izin untuk start motor dari lokal, maka arus akan mengalir keterminal XC 6 dan XCL 4 untuk kemudian mengalir ke terminal LS (5,6), XCL 5 dan XC 7.

Terminal LS ini artinya Lokal start impuls (Lihat tabel LCS di atas). Dia hanya akan close saat kita tekan, namun saat kita lepas (release), maka posisi kontak LS ini akan kembali Open. Saat LS kita tekan, maka arus pada terminal no 5 akan mengalir ke coil kontactor C / Kontaktor utama (Marking Merah gambar 6) sehingga kontaktor tersebut aktif. Akan tetapi saat LS kita lepas, maka kontactor C akan kembali off.

Di sinilah kita butuh sebuah rangkaian pengunci yakni agar saat kita melepas posisi LS, kontaktor C akan tetap aktif dan itu ditunjukan pada gambar marking ungu E di bawah ini.

Gambar 6 : Detil penjelasan Mode Start Lokal

Karena XC 5, XC 9, dan XC 10 berada dalam line yang sama, itu artinya saat LC Aux pada marking A close, akan ada arus yang mengalir pada line dan percabangan ini.

Ok, kembali ke gambar 6, saat LS kita posisikan close, maka arus akan mengalir ke koil kontaktor C yang mana mengakibatkan kontak-kontak utama dan kontak bantu pada kontactor C akan berpindah posisi dari Close ke Open dan dari Open ke Close.

Perhatikan marking ungu E, di situ ada mention C AUX (13, 14). C Aux ini adalah kontak bantu NO (Normally Open) pada kontactor utama C yang apabila kontaktor C aktif maka akan membuat kontak C Aux ini berpindah posisi dari awalnya Open menjadi Close sehingga akan membuat arus bisa mengalir melewatinya. Saat LS kita close dan kontaktor C aktif, saat itu juga C Aux akan dilewati arus melalui XC 10 dan akhirnya akan menuju ke koil kontaktor C. Itulah sebabnya meskipun LS kita lepas, kontaktor C akan tetap aktif karena dia telah mendapat catu daya dari kontak bantunya sendiri yakni C Aux. Jadi bisa kita simpulkan, bahwa kontak LS hanya sebagai impuls / catu daya sementara menuju coil Kontaktor C. Saat kontaktor C aktif, catu daya ke koil C akan digantikan melalui C Aux dan inilah yang dinamakan dengan rangkaian pengunci!.

No comments:

Post a Comment